Sekolah Alam Lappara Kab. Sinjai
"Lestari Alamku Lestari DesakuLagu Gombloh diatas yang sangat populer. suatu hal yang membuat tubuh ini ingin menulusuri desa dan perkampungan terpencil di Kab. Sinjai. desa dan kampung yang jarang ku temukan. inginku mengenal daerahku sendiri dan menyaksikan dengan mata, mungkin betapa Indahnya Sinjaiku. dari hati kecilku ingin menjerit yang merontah, tak sabar inginku jejakkan kaki ini melihat Alam yang di ciptakan oleh tuhan. pasti sungguh sangat mengagumkan. aku merasa penasaran akan sosok ciptaan tuhan tetang alam ini. Alam yang memberikan kehidupan bagi kami. terima kasih tuhan, terima kasih atas ciptaan yang kau berikan. akan aku jaga alam ini dan bantu kami menjaganya. Amin.
Dimana Tuhanku Menitipkan Aku
Nyanyi Bocah-bocah Di Kala Purnama
Nyanyikan Pujaan Untuk Nusa
Damai Saudaraku Suburlah Bumiku
Kuingat Ibuku Dongengkan Cerita
Kisah Tentang Jaya Nusantara Lama
Tentram Kartaraharja Di Sana
Reff:
Mengapa Tanahku Rawan Ini
Bukit Bukit Telanjang Berdiri
Pohon Dan Rumput Enggan Bersemi Kembali
Burung-burung Pun Malu Bernyanyi
Kuingin Bukitku Hijau Kembali
Semenung Pun Tak Sabar Menanti
Doa Kan Kuucapkan Hari Demi Hari
Kapankah Hati Ini Kapan Lagi "
Sekolah Alam Lappara Kab. Sinjai
Hawa dingin menyelimuti tubuh di pagi ini, tepat pukul 07:00 WITA. Sebenarnya rasa kantuk dan lelah masih sulit dibendung. Semua ini karena semalam aku menunaikan tugas memberikan materi kepramukaan dan menguji adik-adik pramuka Saka Bhayangkara Sinjai di acara Kegiatan Kepramukaan (Persami). Tapi, meski masih terasa lelah dan ngantuk, aku harus tetap semangat! Hari ini, Minggu 28 September 2014 aku sudah terlanjur membuat rencana menjelajah salah satu perkampungan di Sinjai yang selama ini selalu membuatku penasaran karena keindahannya
Waktunya menjukkan pukul 08.00 WITA. itu artinya perjanjianku dengan teman-teman KKN Terpadu UNM, beserta dengan Siswaku di SMK Neg. 2 Sinjai, itu tetap harus aku tepati.
"waktunya berangkat" ucapku setiba di kampus SMK Neg. 2 Sinjai.
serentak mereka tersenyum melihat tingkahku yang agak sedikit konyol dan berjalan Oleng karena ngantuk menghantuiku.
"Hari ini kita akan melakukan bakti sosial", Ucapku.
Salah satu Siswa yang masih penasaran mau kemana, akhirnya melepaskan pertanyaan " Dimana ? pak?".
"Disalah satu Perkampungan yang berada di Kabupaten Sinjai!, kampung yang memiliki Sekolah Alam, Kampung yang sering di lalui para Pencinta Alam yang ingin mendaki di Gunung Pattontongan". yaitu di Kecamatan Sinjai Tengah." Jawabku.
semuanya bertepuk tangan kegirangan, karena hari pekan mereka akan di hiasi dengan kegiatan yang bermanfaat.
Gunung Patontongan |
Jujur saja! aku masih belum mengenal Kampung tersebut. sebab beberapa kali aku di ajak sama teman-teman sebelumnya, tapi karena kesibukan yang menghampiriku sehingga aku sering membatalkan perjalan menuju ke sana. untuk itu, aku jadi sedikit penasaran dengan Kampung yang akan kami kunjungi tersebut. tapi menurut dari cerita teman-teman katanya tempat tersebut sangatlah menantang dan tentunya akan di hiasi oleh canda dan tawa dari siswa di sekolah alam tersebut.
Sebelum berangkat, aku dan yang lainnya bergegas mengemas Perlengkapan yang akan kami bawa. sebelum berangkat ke lokasi itu pula. tentunya kami tidak lupa untuk berdoa, agar kami di beri keselamatan selama perlanan hingga kembali ke-rumah masing-masing. selepas kami berdoa kepada Tuhan, ternyata kendaraan yang akan kami gunakan tidaklah cukup, sehingga terpaksa akulah yang harus mengalah dan masih ada juga siswaku yang belum mendapatkan tumpangan.
Namun aku menyampaikan "silahkan kalian berangkat terlebih dahulu, biar aku dan si I (inisial siswaku) mencari tumpangan lain menuju lokasi. dan kalaupun tidak ada saya akan mencari Angkot menuju kesana, kalaupun masih tidak ada! aku akan berangkat dengan menumpang di mobil truk!, kalaupun masih tidak ada biarlah kalian yang menjemput saya di sini lagi." sembariku memberi senyuman". dan pada akhirnya mereka berangkat kecuali aku dan si I. berangkatlah mereka ke Perkampungan tersebut.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 Wita. Hpku pun sudah tidak sanggup lagi untuk memberikan bantuannya, maka ku pnjam Hp si I. aku dan si I menunggu Kendaraan Umum, sambil mencari tumpangan lain dari teman-temanku. akhirnya salah satu Sahabatku yang bernama Ardi Nebo, sanggup menemaniku untuk ke lokasi tersebut. dan satu lagi tumpangan yang aku butuhkan untuk si I, waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 WITA, akhirnya salah satu Anak Blogger Sinjai yang bernama IJE akhirnya juga punya kendaraan dan siap untuk ikut. akhirnya mereka berdua sudah tiba di lokasi dimana aku berada. akupun berkata "terima kasih sudah mau ikut berpetualang"! dan akirnya aku dan si I berangkat menyusul mereka.
Sms masuk dan ternyata salah satu teman yang sudah tiba di lokasi tersebut memberikan informasi yaitu: "kanda!, maaf kami tidak bisa Jemput di Bawah karena Medannya sangat berat" sembariku membawa motor mungil miliki IJE seperti pemiliknya, akupun jadi ragu menuju kesana tapi karena rasa semangat dan keingin tahuanku untuk kampung tersebut, pantang surut aku menyerah. ku tancap gas motor dan tibalah di medan yang di maksud salah satu teman, dan ternyata betul medannya tak mungkin bisa di lalui, dengan boncengan motor. dimana lokasinya, memiliki tanjakan yang curam, jalan yang di seberangi hanyalah jembatan kecil, dan kemudian jalur terjal yang sangat berbahaya yaitu pendakian curam yang di beton dengan lebar 0,5M (setengah meter) dan jarak dari jalan poros ke lokasi masuk daerah perkampungan tersebut.
Aku taksir kurang lebih 10 KM kalau kita berjalan kaki cukup 2 jam perjalan menadiki gunung. dan sementara itu sayapun berfikir untuk mencari Kendaraan untuk menyusul mereka. matahari semakin terik dan memberikan kehangatan, rasa ngantuk yang tadinya menghantui tiba-tiba hilang karena medan perjalan sungguh menantang dan butuh perjuangan. si I dan Ije akhinya turun di pertengah jalan, kasihan si Motor mungil Ije yang harus mendaki ke puncak gunung. dan merekapun harus berjalan kaki menuju ke lokasi.
Akhirnya kami sampai di tempat mahasiswa KKN dan siswa-siswaku memarkir kendaraan. Selanjutnya kami harus mendaki jalan bedebu, bersama Ardi Nebo aku coba bercanda. “Awas abu vulkanik! Pakai masker!.” Teriakku sambil menutup mulut dan hidung dengan tangan sebagai pengganti masker. Kami berdua tertawa, dan aku masih sempat bercanda lagi. “Awas batu kerikil!” Ardi Nebo juga ikut tertawa. Kami berdua bercanda seakan-akan bagian dari film 5cm yang terkenal itu. Belum cukup 1 KM perjalan, akhirnya aku melihat Pintu Gerbang Masuk yang bertulisakan "SELAMAT DATANG DI KAMPUNG LAPPARA". akhirnya aku sudah tiba.
Eh toch pas masuk pintu gerbang ada petunjuk Tertulis Lagi "Selamat Datang Di Sekolah ALAM Lappara" jadi mataku tertuju di pada sebuh rumah kayu yang cukup unik, dan memang bentuknya seperti Gubuk kecil!. dalam hatiku bertanya "inikah sekolah Alam yang di maksud". aku melihat Bendera Merah PUtih Berkibar dan ternyata itulah Sekolah ALam dan papan yang tertuliskan selamat datang itulah papan nama sekolahnya.
Ku Lirik Jamku ternyata sudah pukul 11.55 WITA, aku tiba di lokasi tersebut. dan terdngar suara salah satu siswaku, dari atas. "Pak! baru Tiba?" ungkapnya.
aku jawab: "iyha baru tiba, tapi si I dan Ije masih di belakang, soalnya dia Jalan Kaki. oia teman-teman KKN dan Temanmu kemana? kok sepi? dan murid di sekolah ini juga kemana?" ujarku.
"ke rumah kepala Kampung Pak! untuk minta Izin dulu".
adat orang sinjai memanglah kental masalah kesopanan dan mesti harus melapor dan minta ijin ke pada kepala kampung. ku susul mereka di rumah kepala kampung, yang di antar sama siswaku yang sebenarnya dia sudah nginap semalam di gunung. biasalah dia Siswa yang suka juga sama Alam, jadi dia habis mendaki dan nginap di atas gunung Pantontongan bersama 3 orang Anak KKN yang ikutan juga ternyata waktu itu.
Akupun tiba di Rumah Kepala Kampung dan ternyata si Kepala Kampung tidak ada di Rumah, beliau berada di Kebunnya, dan akupun melemparkan pertanyaan "murid di sekolah itu kemana yach?" salah satu mahasiswa KKn memberikan jawaban" katanya ibu (sang istri kepala kampung) Kalau Hari minggu mereka ke Kebun membantu orang tua mereka, dan kebetulan saat ini musim Cengkeh.
hati kecilku sedikit kecewa karena murid di Sekolah Alam tidak ada. jadi kami pun meminita ijin untuk mebenahi sekolah mereka, sebagi tujuan kami kesana yaitu kegiatan bakti sosial. kami pun pamit dan aku cari Ardi Nebo, eh tenyata di ada di rumah penduduk sambil berjongkok berbicara sama 2 Orang Gadis Kecil dan 1 Anak Laki-laki membawa Ban sebagai mainan. ku hampiri Ardy Nebo dan sambil bertanya ke pada seorang Gadis Kecil yang namanya tidak aku kenal" dik, kamu sekolah diatas?" "iyhe kak" dan "teman kamu kemana semua?" mereka ke kebun kak," pada akhirnya, aku ajak si anak-anak gadis itu dan satu anak laki-laki dengan ban motor mainannya menuju ke sekolah Alam. ternyata Akhir Pekan mereka juga tidak masuk sekolah, tidak seperti dulu waktu orang-orang sering berdatang, baik siswa SMA dari Kota yang berkunjung untuk berbagi pendidikan kepada mereka. saat seperti ini apa lagi saat musim tanam mereka menyempatkan diri untuk pergi ke Kebun membantu orang tua mereka.
Aku dan teman-teman meperkenalkan diri dan memberitahukan tujuan kami ke sekolah mereka, dengan senyuman manis dari mereka ber-4 memberikan kesempatan untuk kami dan semangat untuk melanjutkan tujuan kami. tapi sebelum memulai tujuan kami, terlebih dahulu teman-teman KKN membagikan bekal yang dibawa dari kota dan di bagikannya ke'teman-temanya untuk mengisi Perut yang tadinya sudah Lapar. kalau di liat dari tadi memang sudah waktunya sudah makan siang. setelah semuanya makan. kami melanjutkan kegiatan. teman-teman KKN membagi kelompok yang jumlahnya 13 orang, dan siswa yang ikut berjumlah 10 orang.
Ada yang bertugas mengajar adik-adik di sekolah Alam tersebut. dan sebahagiannya lagi membenahi pagar sekolah yang sudah rusak dan membuat tempat sampah dari bambu. dengan semangat yang di iringi canda tawa dari teman-teman KKN dan Siswaku, sehingga mengerjakannya cukup singkat dan cepat selesai. dan yang bertugas mengajar murid di sekolah alam, mengajarkan mereka Matematika, Bercerita, Bernyanyi, Bermain dan menuliskan bidata mereka di papan tulis.
ketika di tanya dan mereka memberikan jawaban seadanya dan memberikan senyuman manis menghiasi wajah mungil dan lugu anak-anak sekolah alam. Melihat mereka yang sangat antusias dan bersungguh-sungguh untuk menuntut ilmu dan setelah menuliskan cita-cita mereka aku merasa hatiku di ketuk dan bertanya. sambil melihat wajah mereka yang lugu dan polos, serta kemauan yang kuat untuk ingin belajar dan bersekolah, hati ini semakin sedih dan hati kecilkupun berkata, "masihkan ada yang peduli dengan Sekolah."? yang serius untuk belajar di Sekolah?. di kota saja sebagian siswa hanyalah menyadang status sebagai siswa, namun memiliki kepribadian yang jauh dari namanya seorang pelajar.
Ketika melihat mereka yang disini. keadaan mereka dan apa yang mereka lakukan, mengangap semua yang datang disini sebagai Guru mereka. dengan sekolah yang bentuknya bangunan kecil, yang di iringi tempat duduk kecil untuk sekolah mereka. mereka masih memiliki kemauan yang tinggi.
Kembali aku bertanya untuk kalian sahabat yang membaca Tripku kali ini.
"Masihkah ada keadilan di negara kita ini?, "Dari dasar inilah Negara Indonesia merdeka. Betulkan? tapi, akankah kalian masih Merdeka?, ketika melihat para siswa yang ada di kota dan mereka yang masih bisa duduk di bangku sekolah yang nyaman. dengan suasana yang dipenuhi oleh guru-guru yang Profesional. dimana Siswa di Kota yang penuhi Guru-guru yang berlatar belakang Sarjana. beragam guru yang profesional yang mengajarkan kalian. tapi coba lihat mereka yang ada di sini, di Sekolah Alam Lappara, yang hanya bermodalkan Seorang Guru. yang benar-benar mengabdi hanya untuk negara dan untuk mencerdaskan Anak Bangsa. bagi mereka orang-orang yang masih ingin melirik Sekolah Alam ini.
"Masihkah kalian ingat Pembukaan Undang-undang 1945 yang sering di perdengarkan kepada kalian, ketika Upacara Bendara Hari Senin yang dimana berbunyi tentang
"Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah negara Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Sekolah yang hanya di buat oleh para Pencita Alam Sinjai, untuk mereka di Kampung ini. agar masih bisa mengecap yang namanya Pendidikan. "Wahai Engkauyang peduli Pendidikan akankah kalian tidak bisa memberikan bantun kepada meraka?, mungin menurutku, kalian yang hanya melirik perkembangan jaman dan lupa kepada mereka yang terpencil dan tertinggal. tapi mereka dan si Anak kecil memiliki tekad yang kuat dan rasa ingin tahu untuk bersungguh-sungguh ingin belajar.
Dan Kalian yang mengenakan seragam sesuai tingkatan kalian. kalian enak!, masih bisa membuka buku baru, membuka Leptop kalian. kalian bisa mengetahui dunia luar. mengenal Internet. dan bahkan lebih dari itu. kalian bisa membaca berbagai macam buku di rak sekolah kalian. tapi, mereka yang disini membaca buku tua yang diberikan dari sumbagan orang-orang yang datang ke Sekolah Alam ini. senyuman yang di dilontarkan, dan rasa berterima kasih masih bisa menerima barang-barang yang di sumbangkan kepadanya. dengan senang hati menerima buku-buku bekas, atau buku baru untuk mereka pakai belajar.
Bersama kami yang masih peduli, dan mereka masih mengantungkan cita-cita mereka setinggi langit dan tetap bersemangat untuk belajar!. hati ini semakin kaku dan melihat mereka yang haus akan pendidikan tapi aku lebih kasihan kepada mereka yang ada di kota, karena sebagian dari kalian. hanya menggunakan seragam sekolahnya saja, tujuan ke sekolah karena hanya untuk datang absen dan tidak sepenuh hati untuk belajar?. masihkan kalian berfikir apakah kalian tidak malu melihat adik kecil kita di sekolah alam? yang penuh dengan semangat belajar, tekad yang kuat untuk tahu segalanya, mereka yang tak sanggup sekolah dan mungkin orang tua mereka tidak sanggup menyekolahkan mereka.
Hal itu juga disebabkan karena Akses Sekolah yang jauh dari kampung mereka. coba kalian bayangkan umur 7 tahun menelusuri hutan dan bukit untuk berjuang menuju sekolah. haruskah sedini itu?. mereka merasakan namanya zaman tempo doloe, ini sudah tahun 2014, perkembangan sudah mulai di nikati bahkan sudah adanya kurikulum 2013. tapi kenapa? masih ada daerah yang tidak terjangkau dan tertinggal. siapa yang mesti di salahkan?.
Wahai guru yang peduli dan melihat serta membimbing siswa dan mengabdi kepada negara, apakah yang harus mereka lakukan? jangankan sekolah, listrikpun di kampung ini tidak ada. mereka betul-betul hidup di alam, sementara kita yang hidup di perkotaan dan akses yang memadai serta desa disekitar kalian yang masih bagus. senang masih bisa menikamti hasil panen mereka. Aku yang cuman berstatus guru Sukarela di kota, yang masih mengeluhkan nasib. tapi aku peduli daerahku, aku peduli negaraku. apakah Pemerintah peduli dengan daerahnya? peduli dengan masyarakatnya yang seperti mereka?. bisa kalian lihat! si adik kecil imut ini pula, meraka pasti butuh uluran tangan dan bantuan kalian untuk bisa menuntut ilmu.Dengan keterbatasan yang ada di kampung Lappara membuat adik-adik disana tidak petah semangat untuk belajar. mereka tidak menyerah untuk bisa menuntut ilmu. siapapun yang datang di tempat mereka, itulah Guru Mereka.
Mungkin itulah Cerita Tripku kali ini, dan kalaupun ada yang salah dengan tulisan ini, dan tidak menyenangkan, aku mohon maaf. tapi aku menuliskan ini sesuai dengan apa yang aku lihat dan ini nyata!. Sekolah Alam yang Tertinggal ini sama dengan sekolah tertinggal lainnya yang ada di Indonesia dan mungkin ini salah satunya. hanya saja sekolah ini bukan sekolah milik Pemerintah. tapi masyarakat setempat dan para pendaki membangunnya untuk anak-anak yang ada di kampung ini. mereka yang ada di Sekolah Alam adalah Rakyat Indonesia dan jelas apakah masih tanggungan Negara Indonesia. mereka ingin Belajar. mereka ingin meraih cita-cita dan mereka juga Anak-anak Penerus Bangsa Indonesia.
2 Komentar
semoga secepatnya pemerintah dapat memberi bantuan dan membangun sekolah yang layak untuk anak-anak penerus bangsa yang ada diplosok2 ya
BalasHapusdatang berkunjung kemari sambil menyimak, merasa bangga dengan anak sinjai, walau dengan fasilitas sederhana tapi semangatnya luar biasa, salam perkenalan ya
BalasHapusBerkomentarlah Secara Bijak dan Sopan, No Sara No Spam, Tidak Di Izinkan Untuk Komentar Iklan, Jadilah Netter yang Baik