Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut. sekarang untuk sobat yang lagi nyari puisi dan ingin ditamilkan didepan kelasnya sekiranya ane bisa membantu sobat..!!! tanpa panjang lebar ane ngasih puisisnya sob...!!! oke Cikedout...!!!
PUISI KARYA PUTRA SULAWESI SELATAN BAGIAN II

MASIH ADAKAH YANG BERNAMA INDONESIA ?
(Untuk Orang Sulawesi Selatan)
Ingin rasanya
kubangaun mahligai
ketika cinta
menolak kekerasan
ingin rasanya
kuserahkan kedaulatan
kebebasan bangsa
jangan berkuasa dengan tirani
ingin rasanya
Tumpah air mata
kering dalam dosa
terbakar tubuh bangsa
ingin rasanya
kunikmati keindahan
kemerdekaan berdebu
menulis persatuan
ingin rasanya
kembalikan kemerdekaan
kedalam perut revolusi
rakyat tertawa
ingin rasanya
kutulis puisi
tak berdusta
karena penyair
menghormati kejujuran
ingin rasanya
aku bertanya kepada diri :
masih adakah yang bernama : Indonesia ?
Makassar 2001
KEPADA PEMIMPIN
di zaman edan
orang linglung
pemimping ngomong
rakyat bingung
di zaman edan
orang putus asa
pemimpin saling menghujat
rakyat yang melarat
kepada pemimpin
berhenti bericara
mengubar janji
nanti kehabisan kata-kata.
Makassar, 2001
PEDIH AIR MATA
telah lama
mulutku diam
tak sanggup menyebut nama pahlawan
tanah berdebu
bait puisiku
sepi di pusaran tanpa sejarah
telah lama
mulutku bisu
tak sanggup menyebut nama pejuang
oh,
rakyat menangis
pedih air mata
terhapus nama
dalam sejarah
makassar, 2002

KEMERDEKAAN ITU KASIH SAYANG
Kemerdekaan sungai kebebasan
mengalir di tubuh bangsa
Kemerdekaan sehelai merah putih
berkibar di hati rakyat
Kemerdekaan berlumur cinta
darah dan air mata
Kemerdekaan adalah kehormatn
di wajah tanah air
Kemerdekaan suara kebenaran
di rongga dada rakyat
Kemerdekaan melawan penjajah
demi harkat dan kemanusiaan
Kemerdekaan disaat pejuang gagah berani
berteriak : Merdeka Atau Mati !
Kemerdekaan itu ramat Tuhan
Makassar 2003
Gimana sobat Puisi Putra Sulawesi Selatan, keren kan sob...!!! dan sekiranya jangan pernah melupaan sejarah dan Revolusi untuk kita semuanya sobat...!!! Pendidikan, Budaya dan Seni mulai berkurang akibat perkembangan zaman maka ane harap semoga Regenarasi Indonesia selalu melihat sejarah..!!!
Semoga Bermanfaat Sobat...!!!
Sumber Buku : AIR MATA BANGSA ( Oleh : Udhin Palisuri )



kasian nih ga ada yg komen (loha)
BalasHapusnama pengarang puisinya mna ??
BalasHapus